Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin, berpotensi menguat memanfaatkan peluang terkoreksinya dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, indeks dolar hari ini diperkirakan melemah terhadap hampir semua mata uang kuat utama dunia.

“Rupiah kemungkinan menguat seiring pelemahan dollar serta surplusnya data neraca perdagangan Januari sebesar 330 juta dolar AS,” ujar Ahmad, Senin (18/3).

Kemungkinan terkoreksinya dolar AS sendiri didorong oleh melemahnya data Industrial Production Index (IPI) AS menjadi 0,1 persen (bulan ke bulan/mom) di bulan Februari dibandingkan konsensus sebesar 0,2 persen (mom).

Menurut Ahmad, rendahnya pertumbuhan IPI tersebut menunjukan pelemahan yang semakin jelas terhadap ekonomi AS di triwulan pertama 2019.

Sementara itu, poundsterling meningkat terhadap dolar setelah parlemen Inggris memutuskan untuk menolak proposal “No-deal Brexit” dalam proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Artikel ini ditulis oleh: