Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5). Raker itu antara lain membahas mengenai akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/17kye/

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengharapkan DPR mendukung reformasi di bidang perpajakan, sebab pelaksanaannya sangat penting untuk meningkatkan penerimaan negara.

“Reformasi perpajakan menjadi sangat penting, yang harus dilaksanakan dengan ambisius dan konsisten,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (18/7).

Diketahui bahwa bahwa realisasi pendapatan negara tahun anggaran 2016 meningkat Rp47,9 triliun atau 3,2 persen dibandingkan dengan realisasi 2015.

Realisasi tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.284,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp261,9 triliun, dan hibah Rp8,9 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan masih lemahnya ekonomi global dan rendahnya harga komoditas memengaruhi penerimaan perpajakan, termasuk dari sektor migas, PNBP sumber daya alam, dan penerimaan kepabeanan.

“Penerimaan perpajakan dalam negeri meningkat sebesar 3,7 persen, menggambarkan tantangan yang sangat serius dalam peningkatan penerimaan perpajakan, dan pentingnya memelihara disiplin anggaran untuk tidak menciptakan defisit anggaran yang makin melebar,” kata dia.

Program pengampunan pajak yang dimulai Juni 2016 telah berhasil meningkatkan pendapatan perpajakan sebesar Rp134,8 triliun dan jumlah harta yang dideklarasikan sebesar Rp4.865,7 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka