Rupiah masih terpuruk. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Ferry Juliantono mengungkapkan, terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terjadi lantaran gagalnya pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi yang fundamental.

Terus merosotnya rupiah menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat. Padi pembukaan pagi tadi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 14.828.

Menurut Ferry, andaikan Indonesia galak dalam ekspor, anjlokya rupiah mungkin tidak akan menjadi masalah dan justru menjadi berkah tersendiri. Namun, kondisi perdagangan justru menggambarkan hal sebaliknya.

“Kalau kita menjadi produsen minyak, atau kita eksportir bahan pangan tentu penguatan nilai tukar rupiah membawa devisa kita meningkat. Ini malah impor semua, ya ambruklah,” jelasnya.

Dia meminta pemerintah untuk jujur soal kondisi ekonomi yang kini terancam krisis. Jangan karena ingin menang kembali di Pilpres, lalu kemudian berkata seolah-olah ekonomi negara aman.

“Jangan memanipulasi keadaan demi pencitraan untuk Pilpres, jangan korbankan rakyat demi kepentingan pribadi,” tukas Ferry.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan