Jakarta, Aktual.co — Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bahwa defisit transaksi berjalan merupakan hal fundamental yang harus diselesaikan dengan baik dan cepat.  Pada tahun ini tercatat defisit transaksi berjalan sebesar 2.25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Neraca pembayaran itu di dalamnya ada transaksi berjalan, struktur dan kekuatan ekonomi bangsa. Jadi ini adalah hal yang sangat fundamental bagi bangsa kita,” ujar Darmin di Jakarta, Kamis (16/10).

Menurutnya, defisit transaksi berjalan kental dengan faktor struktural yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung.

“Berbeda dengan neraca pembayaran nasional yang lain seperti APBN, defisit transaksi berjalan erat dengan faktor struktural, hanya kecil yang bersifat teknikal,” pungkasnya.

Seperti diketahui, hari ini Kamis, (16/10) acara bertema Bedah Tuntas Soluai Defisit Transaksi Berjalan yang diselenggarakan di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Emil Salim sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Darmin Nasution Gubernur Bank Indonesia tahun 2010-2013, serta Agustinus Prasetyantoko Ekonom dari Unika Atmajaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka