Jakarta, Aktual.co — Koordinator Dewan Pakar Energi Nasional yang juga bekas Kepala Humas SKK Migas, Ellan Biantoro mengatakan, pemerintah harus lekas sadar karena mafia minyak dan gas telah merajalela masuk ke setiap mata rantai bisnis.
Bahkan, kata dia, kehadiran mafia migas membuat performa Indonesia terus lemah di sektor tersebut. Dirinya juga mengatakan jika pemberantasan mafia migas bukanlah perkara yang mudah, karena rantai bisnis Migas itu luas.
“Mafia migas di negeri ini sudah masuk ke dalam ‘organized crime’. Untuk memutusnya
bukan perkara mudah,” kata Ellan saat diskusi di Hotel Darmawangsa, Jakarta,
Senin (17/11).
Mafia migas, kata dia, sudah bermain di hulu dan hilir, mulai dari proses survei, drilling, lifting, proyek pipa yang membutuhkan banyak uang. Akibat tak ada tata kelola dan
tranparansi yang baik, pemburu mafia migas semakin mudah mengambil keuntungan.
“Pagar tata kelola migas harus diperkuat karena mafia masuk sejak awal. Mereka sudah
mengambil untung dan merugikan negara,” kata dia.
Selain itu, kata dia, mafia migas bermain di tingkat pembuat regulasi. Mereka menganggap regulasi atau UU bisa diatur karena ada tarifnya.
“Jadi, yang dibutuhkan saat ini adalah soal staffing. Menteri ESDM dan kementerian
yang terkait dengan migas harus punya struktur SDM yang konsisten dann berani
berantas mafia tersebut. Berani, berintegritas, dan punya leadership nasionalis, tapi
jangan membuat takut investor,” kata Ellan.
Artikel ini ditulis oleh: