Jakarta,Aktual.com – Pengamat kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan bahwa meningkatnya ekspor perikanan harus dapat berimbas atau memberikan manfaat optimal bagi pelaku UMKM perikanan nasional.

“Perlu dilihat lebih rinci apakah pelaku usaha perikanan berskala kecil memperoleh manfaat dari kenaikan angka ekspor,” kata Abdul Halim di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, sebenarnya kenaikan ekspor di sektor perikanan bagi Indonesia adalah wajar dan bukan suatu pencapaian yang dapat disebut luar biasa.

Hal tersebut, lanjutnya, karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memang 70 persen wilayahnya adalah perairan atau bisa disebut “gudangnya ikan”.

Abdul Halim dalam sejumlah kesempatan lainnya juga menyatakan bahwa ekspor perikanan harus memperhatikan dulu apakah kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.

“Di tengah pandemi peluang perdagangan ikan merupakan hal yang positif, namun perlu mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan dalam negeri,” kata Abdul Halim.

Abdul Halim juga menegaskan bahwa produk yang diekspor seharusnya bukan berbentuk benih, melainkan ikan berukuran dewasa yang dianggap sudah mencukupi untuk kebutuhan nasional.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengapresiasi capaian yang telah diperoleh KKP antara lain dari meningkatnya ekspor sektor kelautan dan perikanan.

Ia memaparkan berdasarkan data BPS volume ekspor sektor kelautan dan perikanan Januari-Maret 2020 mencapai 295,13 ribu ton atau meningkat 10,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara nilai ekspor Indonesia untuk sektor tersebut, lanjutnya, selama Januari-Maret 2020 mencapai 1,24 miliar dolar AS atau meningkat 9,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sejumlah komoditas yang dinilai menjanjikan adalah udang, tuna, cumi sotong, gurita, rajungan dan kepiting.

Sebagaimana diwartakan, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo mengatakan saat ini produk kelautan dan perikanan menjadi bahan pangan yang dicari konsumen pada masa pandemi, lantaran kandungan gizinya diyakini mampu meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh.

Nilanto menegaskan agar tingginya permintaan produk perikanan saat ini harus dibarengi dengan kualitas dan mutu yang daya saing.(Antara)