Mataram, Aktual.com – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kota Mataram menyebutkan ada enam kelurahan dari 50 kelurahan yang ada di Ibu kota ProvinsiĀ  Nusa Tenggara Barat itu hingga saat ini dinyatakan bebas kasus COVID-19.

Anggota Tim Gugus Tugas yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Minggu (31/5) menyebutkan keenam kelurahan tersebut adalah Kelurahan Cilinaya, Mayura, Saptamarga, Pejanggik, Dasan Cermen dan Kelurahan Gomong.

“Sejak pandemi COVID-19 merebak di Mataram sampai Sabtu (30/5-2020) pukul 20.00 Wita, keenam kelurahan tersebut masih nol kasus positif COVID-19,” katanya.

Keenam kelurahan itu ada di empat kecamatan dari total enamĀ  kecamatan yang ada di Kota Mataram. Kelurahan Cilinaya, Mayura, dan Saptamarga merupakan Kecamatan Cakranegara. elurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya dan Kelurahan Gomong Kecamatan Selaparang.

“Sedangkan dua kecamatan lainnya yakni Kecamatan Ampenan dan Sekarbela, semua kelurahannya masing-masing telah terkonfirmasi memiliki kasus positif COVID-19,” katanya.

Dia berharap, enam kelurahan dengan nol kasus COVID-19, tersebut bisa mempertahankan statusnya dengan meningkatkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19, melalui penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

“Kita juga berharap dengan penerapan penanganan COVID-19, berbasis lingkungan, jumlah kasus COVID-19 pada kelurahan-kelurahan lainnya bisa segera menurun dan tidak ditemukan kasus baru positif COVID-19,” ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan data Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram pada Sabtu (30/5-2020) pukul 20.00 Wita, jumlah pasien positif COVID-19 di Mataram secara akumulasi sebanyak 237 orang. Dengan rincian 125 orang masih dalam perawatan, 105 pasien sembuh dan 7 pasien meninggal dunia.

Dari data itu, tambahnya, tercatat juga pasien dalam pengawasan (PDP) 254 orang, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 34 orang. Sedangkan orang tanpa gejala sudah berada pada angka nol.

 

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: As'ad Syamsul Abidin