Beberapa tokoh MBL menolak permintaan komentar. Dalam siarannya, mereka mengkritik Facebook karena memblokir beberapa akun tanpa penjelasan yang memuaskan.

“Kebebasan berpendapat dan demokrasi adalah prinsip utama MBL. Kami akan menggunakan semua sumber daya legal, politik, dan media untuk memulihkan halaman yang diblokir serta membatalkan penganiayaan ini,” kata MBL.

Facebook menolak menanggapi kritik dari MBL.

Di antara halaman-halaman yang dijadikan nonaktif, yang mempunyai total pengikut lebih dari setengah juta orang, berfungsi sebagai saluran berita sensasional dan media opini konservatif.

Facebook menutup jaringan itu setelah melakukan “penyelidikan yang mendalam” dan menyimpulkan bahwa mereka menggunakan profil yang menyesatkan sehingga melanggar kebijakan perusahaan soal keaslian.