Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kestuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berujuk rasa di depan kantor PMK, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). Aksi mahasiswa ini menuntut pemerintahan Jokowi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, menurunkan harga kebutuhan pokok, menghentikan impor yang tidak diperlukan dan melakukan swasembada pangan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 40 poin ke posisi Rp14.286 dibandingkan sebelumnya Rp14.246 per dolar AS.

“Pelemahan rupiah relatif wajar setelah mengalami apresiasi dalam beberapa hari terakhir ini,” kata Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah itu cenderung bersifat teknikal, dan masih memiliki peluang untuk kembali menguat terhadap dolar AS.

Dolar AS, lanjut dia, masih terbebani pernyataan The Fed yang menilai suku bunga telah mendekati normal, situasi itu memicu minat pasar terhadap emerging market masih tinggi.

“Kenaikan suku bunga tahun depan diperkirakan tidak akan seagresif tahun ini, sehingga dampaknya rupiah akan masuk ke dalam tren penguatan ke depannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid