Yogyakarta, Aktual.co — Puluhan pelajar SMA dari berbagai sekolah di Yogyakarta, Jawa Tengah, mengikuti acara workshop heritage, dengan melakukan proses eskavasi, rekontruksi dan konservasi cagar budaya, bertempat di halaman Dinas Kebudayaan Yogyakarta, Senin (3/11).
Sepertihalnya proses eskavasi sebenarnya, para siswa diajak untuk menggali tanah dan mencari benda-benda cagar budaya di sepetak tanah yang telah disiapkan. Proses ini dilakukan dengan tata acara atau mekanisme eskavasi yang benar, serta didampingi oleh para ahli eskavasi.
“Tadi kita belajar melakukan proses eskavasi. Di kedalaman sekitar 20 cm, kita menemukan tangga batu. Lalu dikedalaman sekitar 30 cm, kita menemukan gelang dan benda-benda gerabah,” kata salah seorang peserta, Fitri Maghfiroh siswa kelas 11 SMA Tirtonirmolo, Bantul, ditulis Selasa (4/11).
Ia mengaku sangat antusias mengikuti acara ini. Selain dapat menamah pengetahuan tentang ilmu terkait proses eskavasi yang benar, ia juga mengaku medapat pengalaman tentang banyak hal, khususnya terhadap benda-benda bersejarah serta upaya pelestarian dan penyelamatan cagar budaya.
“Kita melakukan semua itu seperti proses eskavasi sesungguhnya. Menggalinya harus hati-hati dan terukur. Tidak boleh sembarangan,” katanya.
“Lalu setelah itu, kita diajak melakukan rekontruksi benda yang kita temukan dan membuat laporan kemudian dianalisis. Asik banget sih,” ucapnya gembira.
Acara workshop heritage ini, merupakan bagian dari acara Festival Heritage, dalam rangka ajang Sosialisasi Sadar Budaya, yang digelar Dinas Kebudayaan DIY, mengambil tema “Heritage Daerah Istimewa Yogyakarta : Dari Lokal ke Global”. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan warisan budaya dan cagar budaya.
Selain workshop heritage bagi pelajar SMA se-DIY, dalam ajang ini juga digelar berbagai kegiatan lain seperti kompetisi heritage untuk umum, studi tour heritage ke lokasi heritage, hingga petualangan heritage.
Artikel ini ditulis oleh: