Jakarta, Aktual.co — Jembatan Bacem yang terletak di sebelah selatan Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi saksi bisu peristiwa kelam bangsa Indonesia tahun 1965-1966. Tahanan politik (Tapol) yang konon katanya adalah anggota PKI dan anggota pergerakan sosial berbasis rakyat harus menghadapi ajalnya di mulut Jembatan Bacem dengan penghilangan paksa.
Tubuh mereka hanyut bersama aliran sungai Bengawan Solo, lalu menghilang bersama buih.
Sama halnya dengan sanak saudara korban penghilangan paksa, masyarakat sekitar Jembatan Bacem pun tak pernah berani untuk bersuara ataupun bertanya. Hingga akhirnya, setelah 40 tahun peristiwa itu berlalu mereka berani membuka luka lama dengan harapan, para korban yang hilang akan menemui keadilan.
Film Jembatan Bacem ini mulai digarap oleh Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) dan Paguyuban Korban Orde Baru (Pakorba) pada tahun 2007 dan dipublikasikan pada 2013. Dalam film dokumenter Jembatan Bacem ini, mereka yang tahu dan berhasil lolos dari penghilangan paksa tersebut hidup untuk menceritakan kembali kisah pilu yang mereka alami… Sutradara: Yayan Wiludiharto. Komunitas Elsam dan Parkoba Solo.
Anda penasaran dengan kisah lanjutannya? Bisa saksikan di acara Documentary Days 2014, dengan mengusung tema “Voice of Voiceless, Speaking on Behalf of The Unheard” yang diadakan oleh Badan Otonom Economica Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut bisa dilihat di laman: www.documentarydaysfeui.com.