Jakarta, Aktual.co — Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA Uchok Sky Khadafi menyebut calon Direktur Utama Pertamina Rinaldy Firmansyah akan membawa petaka pengelolaan dunia perminyakan ke depan. Sebab, Rinaldy tidak paham dalam mengelola Pertamina yang belakangan disorot publik terkait mafia migas.
“Itu dia, dia ini kan berangkat dari nota keuangan, ini menurut saya terlalu direkayasa dan dipaksakan seandainya jadi Dirut pertamina. Dia tidak pantas karena dia tidak paham lapangan atau peta perminyakan. Dia tidak akan bisa memberantas mafia migas didalamnya,” tegas Uchok kepada wartawan, Kamis (13/11).
Selain tidak paham peta perminyakan, Rinaldy yang merupakan mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menurut Uchok tidak akan bisa membawa perubahan sebagaimana diharapkan Presiden Joko Widodo.
Padahal, Jokowi sejak awal mengharapkan adanya perubahan mendasar dalam pengelolaan migas ke depan. Salah satunya dengan adanya pembentukan satuan tugas anti mafia migas yang bertujuan memberantas jaringan atau mafia-mafia migas.
“Kalau dia jadi, tidak akan ada pembaharuan, tidak akan ada revolusi mental di tubuh Pertamina. Orang yang tidak paham bagaimana di dunia perminyakan bagaimana mau mimpin Pertamina?,” tegasnya.
Ditambahkan, calon pemimpin Pertamina ke depan harus paham betul bagaimana menjalankan perusahaan perminyakan. Bukan sekedar paham soal keuangan seperti Rinaldy. Jika hanya paham soal keuangan, Uchok menyarankan agar yang bersangkutan menjadi bendahara saja.
“Kalau cuma sekedar paham keuangan lebih baik dia jadi bendahara keuangan saja, jadi bendaharanya (Rini) Soemarno (Menteri BUMN), atau bagian sub keuangan daripada jadi Dirut Pertamina,” katanya.
Pada proses seleksi calon Dirut Pertamina, FITRA berharap dilakukan secara transparan. Baik calon-calon yang mengikuti seleksi maupun panitia seleksinya. Mereka diuji ke publik agar calon terpilih benar-benar mendapatkan pengakuan publik setelah sebelumnya memberikan masukan atau penilaian.
“Kita kan tidak pernah tahu bagaimana proses seleksinya. Saya takut dia dipaksakan jadi terus ada yang nyetir, dia hanya akan jadi boneka di Pertamina,” pungkas Uchok.
Artikel ini ditulis oleh: