Jokowi dan Obama (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengaku tidak masalah bila Presiden Jokowi tak berada di Indonesia pada saat pengesahan RAPBN 2016.

Namun, baginya yang terpenting menteri terkait harus mewakili dan berkomunikasi dengan presiden.

“Pengesahannya adalah Menkeu didampingi Menkumham dan menteri lain didalam keputusan RAPBN. Walaupun Menkeu dan menteri lainnya berkomunikasi dengan presiden karena memang bertanggung jawab dengan presiden. Pembahasannya cukup disampaikan menkeu beserta menteri terkait,” ujar Agus di gedung DPR, Jakarta, Jumat (23/10).

Agus mengatakan pihaknya tak mengetahui apa rencana presiden dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, sebab Jokowi pun tak menunggu RAPBN 2016 disahkan.

“Rencana kunjungan Jokowi ke AS adalah kunjungan pemerintah ,DPR nggak mungkin tahu jelas rencana apa beliau kunjungan dan output apa yang dibawa ke Indonesia,” tuturnya.

Agus tak berkomentar banyak saat disinggung soal Presiden Jokowi yang akan ditemani Menteri BUMN Rini Soemarno pada kunkernya ke AS. Namun, dirinya mengingatkan agar sebaiknya Menteri rini tetap berada di Indonesia. Sebab, DPR masih memerlukan penjelasan soal pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada RAPBN 2016.

“Kita tunggu saja hasil pelaksanaanya karena kami lihat tidak seluruh menteri diajak ke AS. Karena harus bahas APBN. Saya kira barangkali Bu Rini juga harus ada disini karena soal PMN yang cukup banyak. Rasanya ini juga perlu pembahasan spesifik,” tutupnya.

Diketahui, Jokowi ditemani beberapa menteri akan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada 25-28 Oktober 2015 dalam rangka kerjasama investasi kedua negara. Rencananya, pengesahan RAPBN 2016 dilakukan sebelum Jokowi berangkat ke AS.

Artikel ini ditulis oleh: