Semarang, Aktual.co — Pedagang Pasar Johar Semarang yang menempati lapak darurat di Jalan Agus Salim mengeluhkan perbaikan jalan yang berdampak pada pengurangan transaksi pasar. Pedagang memprotes pembangunan jalan tersebut karena menganggu aktivitas pembeli.
“Begini, kami antara 10-25 Mei 2015 belum bisa berjualan. Baru jualan seminggu lalu. Itupun baru 50 persen pedagang,” kata Koordinator Pedagang Pasar Johar Utara Bawah, Zainal Arifin di Semarang, Rabu (3/6).
Para pedagang Pasar Johar bagian utara bawah yang menjual aksesoris, suvenir, konveksi, dan perlengkapan ibadah, memang diberikan tempat lapak darurat di kawasan Jalan Agus Salim.
Hal itu disampaikannya di sela dialog antara kalangan  pedagang Pasar Johar bagian utara bawah dengan Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi dan Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang Iswar Aminuddin.
Bersamaan dengan mulainya pedagang berjualan, menurut Arifin, dimulai juga pembangunan Jalan Agus Salim sisi Barat yang bersebelahan dengan lapak darurat para pedagang sehingga jelas mengganggu.
“Lha ini pavingnya mau dibongkar, debunya kan bisa masuk semua ke tempat dagangan. Kami tidak melarang, namun selama kami berjualan di situ sementara jangan dibangun dulu jalannya,” kata Arifin.
Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan pembangunan Jalan Agus Salim berupa peningkatan kualitas jalan dimulai dari Bundaran Bubakan sampai akses masuk Pasar Johar.
“Rencananya sudah lama, sebelum Pasar Johar terbakar. Namun, karena ada keberatan dari pedagang ya kami maklum. Sementara ini, pekerjaan kami batasi sampai persimpangan Pekojan,” katanya.
Setelah pedagang Pasar Johar dipindahkan ke lapak sementara di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, kata dia, pengerjaan pembangunan jalan nantinya akan kembali diteruskan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengatakan langsung berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga setelah mendengar ada pedagang protes pembangunan jalan dan mempertemukan kedua pihak.
“Pembangunan Jalan Agus Salim ini kan menimbulkan persoalan baru makanya kami pertemukan pedagang dan kepala dinasnya langsung. Langsung diputuskan, pembangunannya dihentikan,” kata Supriyadi.

Artikel ini ditulis oleh: