Calon penumpang Kereta Api ke sejumlah tujuan pulau jawa, bersiap memasuki kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub memprediksi pemudik yang menggunakan jasa angkutan kereta api mengalami peningkatan pada 29 Mei hingga 4 Juni dengan puncak arus mudik pada Jumat, 31 Mei. SP/Joanito De Saojoao.

Semarang, Aktual.comGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan jajarannya melakukan pemantauan berkala pada mudik Lebaran 2022. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

”Seperti pengalaman yang sebelumnya, outbreak tidak terjadi pada saat Ramadan tapi baru terlihat dua minggu setelahnya,” kata Ganjar dalam keterangannya, yang dikutip, Jumat (25/3).

Penularan Covid-19, diakui Ganjar menang terjadi tidak langsung, tapi dihitung setidaknya 14 hari. Sehingga, Ramadhan akan menjadi ukuran dan ketika tarawih dilakukan semuanya bisa tertib dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

”Memakai masker dalam mengikuti ibadahnya, mudah-mudahan nanti warga melakukan itu,” ujar Ganjar.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, tren kasus Covid-19 terus menurun. Tercatat mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret, total kasus konfirmasi harian mencapai 6.000 kasus turun menjadi 771 kasus.

Kasus aktif harian pada Februari tertinggi mencapai angka 22 ribuan kasus dan pada 23 Maret angkanya turun drastis menjadi 5.000 kasus.

Presiden Joko Widodo mengizinkan masyarakat mudik pada Idul Fitri 2022 asalkan pemudik sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua, serta dosis penguat.

Gubernur Jawa Tengah juga meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah puasa pada Ramadan, meskipun kondisi pandemi Covid-19 mulai membaik.

”Kondisi Covid mulai membaik dan kami kontrol terus dari sisi rumah sakitnya, mudah-mudahan pada Ramadan akan betul-betul menurun karena kita mesti genjot vaksin sampai yang boosting juga,” ucap Ganjar.

Dia memastikan, seluruh jajarannya untuk siaga dan terus mengikuti perkembangan situasi Covid-19 selama Ramadan. Sedangkan di sisi lain, vaksinasi juga terus dipercepat.

Menurut Ganjar, membangun kesadaran masyarakat itu penting dilakukan selama Ramadan. Sehingga, pelaksanaan ibadah tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan mudik bisa dilakukan dengan tenang.

”Ini juga momentum buat kontribusi yang bisa diberikan warga,” kata Ganjar.

Pemerintah, lanjut Ganjar, sudah siap dan tinggal membuka kartu lama, berdasar pengalaman yang sudah ada tinggal diterapkan lagi jika terjadi ledakan kasus. ”Jadi sebenarnya tinggal memutar kaset lama saja sebenarnya nanti menyiapkan bagaimana traffic-nya,” papar Ganjar.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu