Semarang, Aktual.co — Rencana pelatihan jurnalistik dengan peserta sejumlah wartawan di Jateng akhirnya dibatalkan oleh Ganjar Pranowo. 
Informasinya, pembatalan kebijakan itu pasca mendapat reaksi dari kecaman dari Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Semarang.
“Kami mengapreasi Gubernur Jateng. Dalam konteks kebijakan kunjungan wartawan ke Jerman, ternyata mendengarkan suara publik, baik secara langsung maupun aspirasi di media, termasuk media sosial,” terang Ketua AJI Semarang, Rofiudin di Semarang, Selasa (15/10).
Terhadap keputusan tersebut AJI dan pihak Biro Humas pemprov Jateng telah menyurati media massa perihal rencana pembatalan itu.
Kendati demikian, kata Rofi, keterlibatan publik dalam kebijakan pemerintah harus ditingkatkan. Sebab, pemerintahan yang baik harus mendapatkan kontrol dari publik.
“AJI akan terus menerus berusaha bersikap proporsional dalam menyikapi persoalan, ” beber dia.
Meski demikian, AJI mengaku telah menangkap pesan dari Ganjar Pranowo terkait upayanya mendorong sikap profesionalisme wartawan. Namun, caranya harus dilakukan secara benar.
“Catatannya, program itu harus melalui cara yang benar, misalnya pelatihan dikerjasamakan dengan pihak ketiga, misalnya Dewan Pers. Pemprov Jateng bisa mebuat MoU dengan Dewan Pers,” ujar Rofiudin.
Ke depan, lanjut dia, pekerjaan rumah yang mendesak dilakukan untuk mendorong profesionalisme jurnalis dengan cara memperbaiki tata ketenagakerjaan jurnalis.
“Karena masih banyak perusahaan media yang belum memberikan upah yang layak kepada jurnalis, ” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: