“Tidak hanya langka, harganya juga tinggi, Rp7 ribu per kilogram. Jadi mau tidak kita harus mengurangi takaran kadar garam yang kita gunakan untuk produksi telor asin,” kata dia.

Kesulitan lainnya yang dialami Darkim beserta pelaku usaha telor asin lainnya adalah sulitnya telor bebek dari sejumlah peternak. Mereka mengaku hal tersebut diakibatkan oleh cuaca yang saat ini tidak menentu.

“Imbasnya ada yang berhenti usaha sementara sampai harga garam normal,” kata dia.

Harga telor asin sebelumnya Rp1.800 per butir, dan kini naik menjadi Rp1.900 per butir. Sedangkan untuk di pengecer harganya sudah Rp3 ribu per butir.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka