Pimpinan Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono berbicara pada diskusi Kemajelisan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/3). Diskusi itu membahas program-program badan pengkajian MPR tahun 2016. FOTO: AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Pimpinan MPR RI menggelar rapat gabungan bersama Badan Pengkajian untuk membahas lebih lanjut kajian haluan negara.

Rapat dihadiri oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta, Mahyudin, Hidayat Nur Wahid, EE Mangindaan, Ketua Lembaga Pengkajian Rully Chairul Azwar beserta seluruh perwakilan fraksi dan kelompok DPD RI. Rapat digelar di Gedung Nusantara V, Komplek DPR, Jakarta, Senin (22/8).

Ketua Badan Pengkajian MPR RI Bambang Sadono menyampaikan 15 poin dalam rapat. Beberapa pokok pikiran tersebut antara lain, haluan negara sebagai pemandu arah pelaksanaan pembangunan nasional yang berkesinambungan, haluan negara mampu mengintegrasikan pembangunan nasional dan daerah, perlunya sistem perencanaan pembangunan yang berbasis kepada kedaulatan rakyat dan aspek hukum terhadap pembangunan nasional.

“Mayoritas masyarakat mendukung gagasan reformasi sistem perencanaan pembangunan nasional model GBHN, Badan Pengkajian menilai dukungan masyarakat perlu dihargai tapi keputusan politik tetap perlu diambil,” ujar Bambang.

Usai mendengar paparan dari Bambang, seluruh fraksi setuju untuk membahas lebih lanjut hasil kajian tersebut secara internal.

Salah satunya, Fraksi PDIP MPR mengusulkan agar masukan yang disampaikan Badan Pengkajian didiskusikan di internal masing-masing fraksi untuk dikonsultasikan ke induk pimpinan partai masing-masing yang kemudian disampaikan ke pimpinan MPR.

“Fraksi PDIP berharap kalau wacana perubahan undang-undang diusulkan melalui politik betul-betul sudah merupakan kesepakatan nasional kita bersama,” kata Ketua F-PDIP MPR Ahmad Basarah dalam kesempatan yang sama.

Rapat gabungan akan kembali dilanjutkan pada tanggal 20 September mendatang dengan agenda mendengar keputusan masing-masing fraksi MPR dan kelompok DPD RI. (Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka