Alat berat becho saat menghancurkan ratusan rumah warga yang berada di Pasar Ikan, Kawasan Luar Batang, Jakarta, Senin (11/4/2016). Pemprov DKI Jakarta membongkar sebanyak 853 bangunan di kawasan tersebut dalam rangka revitalisasi kawasan wisata Sunda Kelapa, Museum Bahari, dan kawasan Luar Batang.

Jakarta, Aktual.com – Sosiolog Musni Umar Ph.d mendesak Pemprov DKI menghentikan sementara (moratorium) aksi penggusuran terhadap warga miskin di Jakarta. Diteruskannya kebijakan itu akan membuat rakyat miskin menjadi semakin miskin.

Menurut dia, jika kondisi ini terus berlangsung, niscaya akan mencipta potensi konflik. Ini sama saja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menyiapkan titik-titik di Jakarta yang siap meledak. Musni mengibaratkan dengan istilah ‘jerami kering’.

“Jerami kering yang hanya butuh pemantik kecil saja sudah bisa terbakar, meledak. Semakin anda banyak menggusur, semakin mencipta potensi konflik di berbagai
titik,” ujar dia saat ditemui Aktual.com di acara peluncuran buku Ketua BPK RI Harry Azhar Azis di bilangan Jakarta Selatan, Senin (25/4) malam.

Meskipun warga miskin tidak punya kekuatan hadapi kekuasaan, namun diingatkan dia, sejarah sudah berulangkali menunjukkan kekuatan rakyat yang dipicu oleh kemarahan. “Bisa terjadi pembalasan dendam dari orang-orang yang tergusur dan tersingkir di Jakarta, kota tempat tinggal mereka sejak kecil,” kata Musni. (Baca: Sosiolog: Ahok Merusak Ekonomi dan Budaya Rakyat Lewat Penggusuran)

Artikel ini ditulis oleh: