Jakarta, Aktual.com – Desakan untuk diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat terus mengalir dari organisasi sayap partai. Kini giliran organisasi Generasi Muda Demokrat (GMD) mengeluarkan sikap mendukung penyelenggaraan KLB.

“Awal dari ketidakpuasan kader terhadap Kongres V pada bulan Maret 2020, Kongres tersebut tanpa melalui tahapan-tahapan yang benar, antara lain tata tertib tidak pernah dibuat, tata cara beracara tidak ada, sidang-sidang komisi juga tidak ada, pembahasan AD ART tidak ada dan laporan pertanggung jawaban kepada panitia selama dia memimpin juga tidak ada,” ujar Ketua Umum GMD Lucky PS dalam konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/3).

Menurut Lucky, AD-ART dibuat setelah Ketua Umum terpilih, seharusnya AD ART dulu dibuat setelah sidang-sidang komisi baru diadakan pemilihan ketua umum. Terpilihnya AHY sebagai Ketua Umum juga dinilai tanpa susah payah, berkeringat, dan tanpa berdarah-darah. Hanya melanjutkan tongkat estafet yang sudah diatur sedemikian rupa agar tidak ada yang bisa maju mencalonkan dan akhirnya terpilih secara aklamasi.

Hal itu yang dinilai menyebabkan gesekan sampai saat ini, sehingga menjurus ke Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menurunkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum.

“Untuk itu kami GMD mendukung untuk segera diadakan KLB dan menginstruksikan kepada GMD seluruh Indonesia untuk mendukung KLB yang akan diselenggarakan,” ujar Lucky menambahkan.

Lucky menegaskan, Kongres Luar Biasa (KLB) akan diadakan secara demokratis, karena Demokrat adalah partai modern dan terbuka, siapapun berhak ikut dalam perlehatan akbar ini, baik itu pihak eksternal maupun internal partai.

“Kalau dari internal partai Mas AHY mau maju lagi dipersilahkan, ataupun dari pihak eksternal yang didukung oleh kader-kader Partai Demokrat seperti Pak Moeldoko dipersilahkan juga,” imbuhnya.