Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) melakukan aksi memperingati 18 tahun Reformasi di kawasan Car Free Day,Bunderam HI, Jakarta, Minggu (22/5/2016). Selain aksi memperingati 18 tahun Reformasi, mahasiswa UI menagih janji kepada Pemerintah dalam pemberantasan korupsi di Indonesia yang belum ditepati.

Jakarta, Aktual.com- Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah secara resmi mendeklarasikan Partai Anti Korupsi. Partai itu bukan partai politik organik, melainkan partai yang mendedikasikan diri sebagai gerakan moral. Partai dalam bentuk jejaring antikorupsi itu akan mempersiapkan sekaligus membina kader-kader muda politik.

“Partai Anti Korupsi akan segera berdiri di 34 provinsi di seluruh Indonesia,” terang Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Minggu (19/6).

Disampaikan, Konvensi Anti Korupsi 2016 yang digelar selama tiga hari dan dihadiri 21 Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia membidani lahirnya Partai Anti Korupsi. Konvensi yang menghasilkan lima rumusan atau disebut sebagai Panca Gerakan Anti Korupsi.

Kelima rumusan itu adalah, pertama antikorupsi sebagai gerakan kebudayaan, kedua antikorupsi sebagai gerakan rakyat, ketiga menyebar kebencian terhadap koruptor atau maling, keempat koruptor adalah maling dan terakhir membentuk Partai Anti Korupsi.

Pada poin kelima itulah konvensi menginisiasi kelahiran Partai Anti Korupsi. Partai yang disebutkan Dahnil berangkat dari kesadaran Pemuda Muhammadiyah bahwa gerakan kebudayaan antikorupsi tidak akan pernah efektif tanpa ada keterlibatan gerakan politik.

Melalui Partai Anti Korupsi, ia berharap ke depan pendidikan politik untuk membangun integritas melalui pendidikan antikorupsi bisa dilakukan secara berkelanjutan. Apabila ada kader yang lulus uji pada Partai Anti Korupsi melalui uji integritas, pihaknya memberikan kesempatan bagi kader bersangkutan untuk memilih gerakan politik yang ada.

“Politik bukan jalan yang kotor tetapi harus dilihat sebagai jalan kemuliaan untuk memajukan peradaban dengan mengupayakan pencegahan terkait pemberantasan korupasi,” tegas Dahnil.

“(Partai Anti Korupsi) ini jawaban dari tudingan bahwa gerakan antikorupsi itu anti-partai. Kami tidak anti partai. Kami ingin bantu partai. Kami bisa menawarkan kader Muhammadiyah sebagai kader politik yang bersih,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh: