Waketum DPP Partai Gerindra ,Tim pemenangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno Ferry Juliantono (kiri), DPP PDI Perjuangan, Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat Hendrawan Supratikno (tengah), DPP Partai Demokrat, Tim Pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni Andi Nurpati (kanan) dalam diskusi Kedai Kopi, di Jakarta, Minggu (30/10/2016). Diskusi Lembaga Survei Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang mengambil tema Hasil Survei terbaru tentang Pilkada Jakarta 2017. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono, menduga sebenarnya polisi sudah mengetahui pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hanya saja, hal tersebut terkesan ditutup-tutupi.

“Ada semacam dugaan bahwa sebenarnya Polri mengetahui siapa pelaku penyiraman (Novel). Tapi informasi ini ditutupi atau belum ditemukan akurasi informasi yang bisa dijelaskan polisi,” ujar Ferry dalam diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).

Sehingga ia tak heran sudah hampir empat bulan berlalu, perkembangan penyelidikan dan penyidikan aparat kepolisian terhadap pelaku penyerangan tersebut tidak signifikan.

Terkait keberhasilan Polri membuat sketsa wajah satu dari dua pelaku, Ferry menyebut, itu pun masih sumir.

“Memang ada sketsa wajah. Namun itu pun kan ada sketsa wajah versi Tempo. Ada sketsa wajah versi polisi. Jadi sangat sumir sekali,” ujar Ferry.

Untuk diingat, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu. Sedangkan pelaku penyerangan Novel hingga kini belum terungkap.

Namun, Novel pernah buka suara mengenai kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Dalam sebuah wawancara kepada Time, Novel menduga serangan itu terkait sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.

 

Laporan Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: