Jakarta, Aktual.com – Ratusan massa tergabung dalam Golongan Fans Mahfud MD (Golfud) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Senin (15/10).

Mereka menyatakan dukungannya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus hoaks di Indonesia.

“Rakyat mendukung upaya Polri mengungkap berbagai kasus hoaks di negeri ini karena sangat membahayakan persatuan bangsa. Citra Polri sudah terbangun sangat positif, rakyat siap dibelakang Polri untuk melawan hoaks,” tegas Koordinator Golfud Sayuti saat berorasi.

Lebih lanjut, Sayuti mengatakan, tidak dipungkiri bahwa pengungkapan Indonesialeaks yang dinilai membuat gaduh negeri ini sebagai bagian dari propaganda politik. Pasalnya, kata dia, momentumnya bertepatan tahun politik.

“Aroma politiknya sangat menyengat sekali. Dari segi kebenaran hukum tidak bisa dijadikan rujukan, apalagi produk tersebut tidak terverifikasi secara utuh. Ketua KPK sendiri secara tegas membantahnya. Ini sudah pencemaran nama baik pihak-pihak yang dituduh termasuk Institusi maupun Kapolri,” beber dia.

“Ada permainan manuver politik, dan kami yakin masyarakat sudah cerdas serta akan mendukung Polri. Waspadai propaganda politik untuk mengadu domba Polri dan KPK,” jelas dia.

Lebih lanjut, Sayuti menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan penuh kepada pihak Polri untuk terus bekerja menyiapkan pengamanan proses Pemilu dan tetap memberi rasa aman bagi warganya.

“Mari semua pihak untuk bergandengan tangan mendukung dan mensukseskan Pemilu 2019 yang damai, dengan menolak Golput, tolak hoaks, tolak SARA dan ujaran kebencian sehingga Indonesia menjadi negara maju,” sebut dia.

Lebih jauh, Sayuti menghimbau kepada para elit politik untuk tidak bermain politik kotor menghalalkan segala cara menyebarkan berita bohong demi meraih kekuasaan.

“Ayo sama-sama jaga kamtibmas agar situasi politik jelang Pileg dan Pilpres 2019 dalam keadaan sejuk, aman dan damai,” pungkasnya.

Disela-sela aksinya, massa juga menggelar teatrikal melawan hoaks.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan