Jakarta, Aktual.com — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta, Abdul Azis, mengatakan, kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan penggusuran secara langsung berdampak pada warga nahdliyin. Sebab banyak warga nahdliyin yang tinggal dipinggiran ibu kota dan atau dekat dengan kali.

“Kalau mau jujur ditanya, siapa yang digusur? Itu orang NU, karena kebanyakan yang tinggal di pesisir itu pasti warga NU,” kata Azis dalam diskusi ‘Jakarta dan Penggusuran, Untuk Siapa?’ yang digelar PW GP Ansor Jakarta dikantornya, Kamis (21/4).

Pada saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak melakukan penggusuran Kalijodo, kata dia, GP Ansor Jakarta sudah menyampaikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Disampaikan bahwa penggusuran berdampak langsung pada kehidupan warga nahdliyin. Begitu juga saat Pemprov DKI hendak menggusur warga Luar Batang.

“Saya sampaikan kepada Cak Imin, Cak kalau Luar Batang digusur, nanti siapa yang akan tahlilan, karena sudah habis digusur itu sebagian masyarakat NU,” terangnya.

“Sekarang saya tanya, ada enggak warga NU yang tinggal di Kelapa Gading, Pondok Indah? Ngga ada. Warga NU sebagian di pesisir dan pinggiran, itu juga warga PKB, anak-ana mudanya Ansor,” sambung Azis.

Dalam kesempatan itu, Azis menyampaikan agar GP Ansor Jakarta senantiasa istiqomah dalam memperjuangkan hak-hak warga Jakarta dan warga NU khususnya. GP Ansor sudah saatnya melakukan advokasi guna mencari jalan terbaik atas permasalahan di ibu kota.

Bagaimanapun, lanjutnya, Ibukota Jakarta masih tetap membutuhkan kampung. Bukan pembangunan mewah-mewahan untuk sekelompok orang dan menafikan kepentingan rakyat kebanyakan.

Artikel ini ditulis oleh: