Areal lahan dan hutan terbakar terlihat dari atas Helikopter BNPB jenis MI-8 di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (10/6). Satgas Karlahut Propinsi Riau terus berupaya melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara terhadap kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kencangnya tiupan angin serta cuaca panas itu. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Lembaga swadaya masyarakat bidang lingkungan hidup Greenpeace menyoroti adanya intimidasi terhadap sejumlah kasus kebakaran lahan yang ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu, tetapi juga di Rusia.

Siaran pers Greenpeace yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan, pada 8 September, tim petugas pemadam kebakaran hutan Greenpeace Rusia diserang di kamp mereka di Rusia Selatan oleh delapan orang pria bertopeng yang menggunakan senjata api dan pisau.

Sementara di Indonesia, masyarakat setiap tahunnya harus menghadapi dampak dari kebakaran hutan dan lahan gambut dalam skala besar. Staf Greenpeace Indonesia bekerja sama dengan masyarakat terdampak dan melihat secara langsung dampak menyedihkan dari kebakaran hutan.

Dalam rilis itu juga diingatkan bahwa satu pekan lalu di Indonesia tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disandera dan berada dalam ancaman saat melakukan tugas investigasi di kawasan gambut yang terbakar.

Greenpeace Indonesia menuntut agar perusahaan di balik kebakaran hutan dilarang untuk menggunakan taktik intimidasi terhadap pihak-pihak yang bekerja untuk mencari solusi dari krisis kebakaran hutan.

Greenpeace Indonesia akan tetap bekerja sama dengan masyarakat untuk memerangi kebakaran hutan dan menyingkap taktik-taktik intimidasi dari pihak-pihak yang patut diduga bertanggung jawab.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby