# Wilayah Kerja Migas Terus Menurun
Jumlah wilayah kerja (WK) Migas sejak tahun 2013 hingga Februari 2018 terpantau terus menurun. Semula diketahui sebanyak 321 WK Migas, hingga menyisakan 248 WK. Lalu produksi minyak dan gas bumi juga mengalami hal serupa. Sejak tahun 2010 produksi migas sebesar 2,526 MBOEPD, hanya pada tahun 2016 mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya 2,228 menjadi 2,249 MBOEPD, lalu pada tahun 2017 kembali anjlok menjadi 2,162 MBOEPD.
Secara parsial produksi gas nasional pada 2017 hanya sebesar 7,806 MMSCFD setelah mencapai puncak produksi pada tahun 2010 sebesar 8,857 MMSCFD. Sedangkan untuk produksi miyak, sejak Indonesia merdeka, puncak produksi terjadi sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 1977 dan 1995 masing-masing sebesar 1,68 juga BOPD dan 1,62 juta BOPD. Setelah tahun 1995, produksi minyak Indonesia rata-rata menurun dengan natural decline rate sekitar 12 persen.
Sejak saat itu Indonesia mulai kelimpungnan untuk memenuhi pertumbuhan konsumsi nasional. Tahun 2004 penurunan produksi minyak dapat ditahan dengan decline rate sekitar 3 persen per tahun yakni pada kisaran 800 ribu BOPD. Namun dengan tingkat permintaan 1,6 juta BOPD, pemerintah tak kuasa membendung impor. Pada 2017 diketahui produksi minyak hanya sebesar 801 ribu BOPD.
Sementara rata-rata penurunan cadangan migas selama periode 2010-2017 mencapai 1,317 persen per tahun, meskipun cadangan gas bumi tahun 2015 sempat mengalami kenaikan menjadi 151.3 TCF atau sebesar 1,34 persen dari tahun sebelumnya. Dengan volume cadangan miyak bumi tahun 2016 diperkirakan 24,4 tahun. Sedangkan untuk umur cadangan gas bumi pada tahun 2016 diperkirakan mampu bertahan selama 51,1 tahun.
Selanjutnya, # Lelang WK Migas Sepi Peminat?
Artikel ini ditulis oleh:
Eka