Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setyabudi (kiri) memberi keterangan pers mengenai Workshop Tunas Integritas di gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/3). Pelatihan tersebut diikuti 17 kepala daerah baru di Jawa Tengah, untuk mendidik para kelapa daerah tersebut memiliki integritas dan berkomitmen meningkatkan pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang baik. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/foc/16.

Semarang, Aktual.com  – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merasa terpukul dengan kabar ditangkapnya Bupati Sri Hartini dan sederet pejabat Kabupaten Klaten dalam operasi OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jum’at (30/12) pagi.

“Dan yang kedua kalinya ini (OTT Bupati Klaten) sangat mengejutkan. Kalau itu terjadi, maka cuma omong tok, tidak serius. Karena kita pernah kumpulkan untuk latihan bareng KPK, saat itu kita punya integritas yang sudah diteken dan sudah seperti sumpah jabatan,” kata Ganjar.

Dirinya terkejut, kabar penangkapan oleh kader PDI-Perjuangan tersebut. Apalagi paska Sekda Kebumen dan pejabat lainnya tertangkap tangan operasi OTT.

“Jika itu memang benar, maka kita jadi bangsa yang tidak pernah belajar,” lanjutnya.
Kabar serupa bagi politisi PDI Perjuangan itu menjadi pukulan berat, lantaran belum lama ini dinobatkan jadi contoh terbaik di bidang pelayanan publik.

“Lha wong kita sudah memberikan contoh, pakai seleksi (pergantian jabatan PNS), terbuka semua bisa berkompetisi. Jadi kalau ada kasus seperti itu maka memalukan, nanti biar Pak Sekda ngecek kalau benar sangat memalukan sekali,” jelasnya. (Muhamad Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid