Surabaya, Aktual.com – Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mengusulkan “Indonesia Corporate” atau antarprovinsi saling bantu dalam jaringan perdagangan sesuai potensi masing-masing.

“Kita sudah kembangkan Jatimnomics yang memiliki jaringan perdagangan dengan berbagai provinsi,” katanya di Rektorat Unair Surabaya, ditulis Minggu (20/12).

Pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengemukakan hal itu di hadapan ratusan mahasiswa dalam “Airlangga Leadership Program (ALP) 2015” yang digelar BEM Unair.

Dalam acara itu, ia menjelaskan Jatimnomics tidak hanya membuat ekonomi tumbuh tapi gini-ratio (tingkat kesenjangan) pun rendah.

“Perekonomian Jatim tumbuh 5,86 persen pada tahun 2014 dan 5,44 persen pada tahun 2015, tapi hal yang sulit itu gini-ratio kita hanya 0,37 persen di tengah ekonomi yang tumbuh,” katanya sambil menunjukkan potensi perwakilan dagang Jatim pada hampir semua provinsi.

Oleh karena itu, katanya, Jatimnomics dapat dikembangkan dalam skala nasional. “Artinya, kalau kita berada dalam satu jaringan perekonomian secara nasional, maka tidak akan ada defisit,” katanya.

Selain itu, ketergantungan terhadap nilai tukar asing (dolar) pun tidak akan terjadi. “Jadi, kita nggak akan ada defisit dan rupiah nggak megap-megap (tidak bisa bernapas),” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: