Jakarta, Aktual.com – Gunung Semeru di Jawa Timur mencatatkan ratusan kali aktivitas kegempaan, terutama gempa letusan yang mencapai 77 kali pada 9 Februari 2024. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” ujarnya dalam laporan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

Selain gempa letusan, Gunung Semeru juga mengalami jenis gempa lainnya seperti gempa guguran, gempa hembusan, harmonik, gempa tektonik jauh, dan gempa getaran banjir. Guguran lava pijar tercatat sebanyak tiga kali dengan jarak luncur 300 sampai 500 meter ke arah Besuk Kobokan.

PVMBG mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperbolehkan beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan. PVMBG juga memperingatkan untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Pada tahun 2023, Gunung Semeru menjadi gunung api paling aktif erupsi di Indonesia dengan jumlah erupsi mencapai 29.131 kali. Gunung Semeru terus dipantau secara visual dan instrumental dari dua pos pengamatan gunung api di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil