Sekjen PBNU Helmy Faizal Zaini, Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, Intelektual Muda NU (PCI NU Amerika) Akhmad Sahal saat menjadi narasumber pada acara Forum Taswirul Afkar di Perpustakaan Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (18/9/2015). Diskusi mingguan dalam Forum Taswirul Afkar ini membahas Islam Nusantara.

Rembang, Aktual.com – Joko Widodo secara resmi menunjuk KH. Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Hal ini mendapat tanggapan dari KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini, KH. Ma’ruf Amin harus mundur dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU.

“Dia (KH. Ma’ruf Amin) harus mundur,” kata Gus Mus di kompleks Ponpes Raudlatul Thalibin, Kamis (9/8).

Gus Mus yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PBNU itu, khawatir jika KH. Ma’ruf Amin tidak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rais Aam PBNU, akan dikontrol oleh Jokowi.

“Mundur, kalau tidak kan Rais Aam akan di bawah Presiden. Ya mundur,” tegasnya.

Gus Mus sendiri mengaku megetahui informasi terpilihnya KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres pendamping Joko Widodo melalui tayangan televisi yang ditonton oleh menantunya.

“Mantu saya cerita habis liat teve, oh ini pak Ma’ruf Amin, mantu saya Wahyu itu (yang nonton). Sehabis nonton (memberi tahu), kita kan disini, di tv diumumkan,” terang Gus Mus.

Artikel ini ditulis oleh: