Jakarta, Aktual.co — Peresmian Bandar Udara Matahora oleh pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan  dinilai akan lebih meningkatkan perekonomian di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Salah satunya, terlihat dari bertambahnya kunjungan wisatawan nantinya.
Demikian disampaikan Bupati Wakatobi, Ir Hugua dalam pernyataan tertulis, yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (20/12).
“Dampaknya dapat dilihat dari kunjungan wisatawan yang meningkat dari 1.500 orang pada tahun 2006 menjadi 15.000 orang di 2013 per tahun,” ucap dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, meski keberadaan Bandara Matahora sudah beroperasi sejak 2008, telah terlihat  roda perekonomian Wakatobi berjalan dengan cepat. Lapangan pekerjaan bagi masyarakat terbuka lebar dengan masuknya investasi dari luar, seperti di sektor perikanan, hotel dan restoran, alat-alat olah raga air, buah-buahan, dan hiburan.
“Dinamika ekonomi tumbuh luar biasa, rata-rata 11 persen per tahun yang kebanyakan dari bidang jasa,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menargetkan, kunjungan wisatawan ke kabupaten yang terkenal dengan keindahan lautnya itu menjadi 17.000 orang pada 2015 mendatang.
“Fasilitas berkembang, terutama pembangunan jalan dari bandara ke kota. Sehingga, pendapatan daerah per tahun menjadi kurang lebih Rp 25 miliar atau naik dari 15 persen menjadi 50 persen. Keberadaan bandara memberikan kontribusi kepada APBD,” pungkasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan, Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, meresmikan pengoperasian 20 pelabuhan dan 10 bandar udara secara serentak di kantor pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (19/12). Seluruh pelabuhan yang diresmikan tersebut merupakan pelabuhan baru.
Dalam keterangan pers yang diterima awak media, Jonan memaparkan, lokasi pelabuhan tersebar dari barat hingga timur Indonesia. Yaitu wilayah barat Indonesia sebanyak lima pelabuhan, wilayah tengah sebanyak delapan pelabuhan dan wilayah Timur sebanyak tujuh pelabuhan.
Sementara itu 10 bandar udara yang diresmikan terdiri dari pengoperasian dua terminal baru dan pengoperasian delapan bandar udara baru.
Dua terminal baru yang diresmikan pengoperasiannya adalah terminal baru Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar yang dibiayai PT Angkasa Pura I sebesar Rp2,8 triliun dan terminal baru Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Palu yang dibiayai APBN sebesar Rp180 miliar.
“Kedua terminal baru tersebut telah beroperasi sejak April dan September 2014,” kata dia.
Sedangkan delapan bandar udara yang diresmikan pengoperasiannya merupakan bandar udara baru yang dibangun bertujuan untuk membuka akses masyarakat di daerah-daerah dan kawasan terpencil.
Delapan bandar udara tersebut melayani penerbangan perintis dengan kapasitas mampu didarati oleh pesawat jenis ATR 72 600 dan C-22/Grand Caravan.
Berikut 20 pelabuhan baru tersebut:
1. Pelabuhan Kalatoa, Benteng, Selayar, Sulawesi Selatan.
2. Pelabuhan Malenge, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
3. Pelabuhan Paniti, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
4. Pelabuhan Sagea, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
5. Pelabuhan Matangisi, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
6. Pelabuhan Jinato, Benteng, Selayar, Sulawesi Selatan.
7. Pelabuhan Tinombo, Parigi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
8. Pelabuhan Popoli, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
9. Pelabuhan Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah.
10. Pelabuhan Pokai, Muara Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
11. Pelabuhan Branta, Pamekasan, Jawa Timur.
12. Pelabuhan Melano, Ketapang, Kalimantan Barat.
13. Pelabuhan Satai, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat.
14. Pelabuhan Buhias, Ondong Siau, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
15. Pelabuhan Tangkiang, Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah.
16. Pelabuhan Moti, Ternate, Maluku Utara.
17. Pelabuhan Weda, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
18. Pelabuhan Jojame, Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
19. Pelabuhan Dawai, Serui, Yapen, Papua.
20. Pelabuhan Mansinam, Manokwari, Papua Barat.
Sementara itu, delapan bandar udara baru yang diresmikan tersebut yaitu:
1. Bandar Udara Enggano, Pulau Enggano, Bengkulu.
2. Bandar Udara Bone, Bone, Sulawesi Selatan.
3. Bandar Udara Tanjung Api, Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
4. Bandar Udara Karel Sadsuitubun, Maluku Tenggara, Maluku.
5. Bandar Udara Jos Orno Imsula, Maluku Barat Daya, Maluku.
6. Bandar Udara Waghete, Paniai, Papua.
7. Bandar Udara Stevanus Rumbewas, Serui, Papua.
8. Bandar Udara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Nebby