Jakarta, Aktual.com — Siapa yang tidak kenal dengan ‘One Day One Ayat(ODOA)’? Dengan metode ini dan konsisten dilakukan maka seseorang yang memiliki semangat tinggi dalam menghafal Al Quran. Kurang lebih dalam kurun waktu kurang lebih 18 tahun maka, ia akan menjadi seorang Hafidzul Quran.
“Dalam satu tahun, kalau konsisten menghafal satu hari satu ayat, kita bisa hafal sekitar 365 ayat. Surah apa yang jumlahnya 365 ayat? Ali Imran? Lewat! Al-Baqarah? Lewat juga, karena jumlahnya 286 ayat,” tutur Ustad Gugum Gumilar kepada para jamaah di setiap kali memberikan pelatihan metode ODOA.
Tidak terkecuali ketika Ustadz Gugum, sebagai salah seorang tim asatidz PPPA Daarul Qur’an, memberikan pelatihan ODOA kepada warga Tasikmalaya pekan lalu. Perjalanan dakwah ODOA lagi-lagi menjamah wilayah Priangan Timur, khususnya Kota Tasikmalaya. Dimulai dengan mengunjungi SDN 2 Sindangpalay pada Jumat (31/7) lalu.
Dimulai pukul 9 hingga pukul 11 pagi WIB, sebanyak 223 siswa di sekolah negeri tersebut dibakar semangatnya untuk menghafal Al Quran. Alhasil, dalam waktu singkat, dalam satu sesi yang berdurasi sekitar 15 menit, Ustadz Gugum berhasil mengukir ayat pertama hingga ayat ketiga dari Surah Yusuf di ingatan mereka.
Kemudian, sorenya di sebuah Madrasah di Perumahan Tamansari, Kawalu, Tasikmalaya. ODOA mengetuk pintu Madrasah Al-Muttaqien, sebanyak 112 anak-anak dan 53 ibu-ibu diajak untuk memahami betapa mudahnya menghafal Al Quran. Kali ini, Ustadz Gugum mencoba untuk mengukir Surah Al-Furqaan ayat pertama hingga ketiga.
Esok harinya, masih di Tasikmalaya, Majelis Taklim Assalaam mendapat giliran untuk disapa oleh dakwah ODOA. Majelis yang kebanyakan ibu-ibu ini juga diajak untuk menghafal Al Quran. Pada momen itu, sebanyak 60 orang ibu-ibu diajak untuk menghafal surah Al-Furqaan dari ayat pertama hingga ketiga dalam waktu kurang dari 15 menit.
Setiap kali ODOA mengajak masyarakat, baik di institusi pendidikan formal seperti sekolah dan madrasah mauapun non-formal seperti majelis taklim. Mungkin saja, hanya sedikit yang terketuk dan tergerak untuk menghafal Al Quran. Walaupun hanya satu ayat per harinya. Namun, dengan keistiqomahan dan kedawaman dakwah ODOA, sangat besar harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri penghafal Al Quran.
Apalagi ODOA ini adalah metode yang paling mudah dan santai, bahkan yang awam pun dapat mempraktekkannya. Dengan demikian, selangkah demi selangkah, setahap demi setahap, satu orang demi satu orang, akan semakin tertarik untuk terus menghafal dan mengamalkan Al Quran. Sehingga visi PPPA Daarul Qur’an dalam membumikan Al Quran semakin dekat. (Laporan Reporter Aktual.com: Ludyah Annisah)
Artikel ini ditulis oleh: