Nunukan, Aktual.com – Pedagang menyebutkan harga eceran cabai kecil lokal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mencapai Rp70.000 per Kg. Pedagang eceran bumbu masak di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Masniah mengutarakan, tingginya harga cabai lokal di daerah itu karena musim hujan yang terus berlangsung.

“Gara-gara musim hujan di Kabupaten Nunukan yang terus berlangsung menyebabkan harga cabai lokal mengalami kenaikan hingga Rp10.000 per Kg,” ujar ibu rumah tangga yang beralamat di Jalan Pasar Baru Kabupaten Nunukan ini, Selasa (1/11).

Selain itu, kata dia, kenaikan harga cabai kecil lokal ini disebabkan kurangnya pasokan dari Sulsel akibat musim hujan yang berlangsung terus menerus di daerah itu.

Akibatnya, agen cabai kecil di Kabupaten Nunukan membatasi pengambilan dari pengusaha dari Sulsel dikhawatirkan membusuk sampai Kabupaten Nunukan.

“Masaalahnya hujan juga terus menerus di Sulsel makanya agen cabai kecil di Kabupaten Nunukan membatasi pengambilan karena takut merugi akibat membusuk.”

Dia mengaku, tetap mengambil cabai kecil yang didatangkan dari Sulsel dua kali sepekan untuk memenuhi permintaan pelanggannya dengan harga eceran pada kisaran Rp40.000 per kilo gram. Hanya saja, kata dia, sangat berhati-hati atau membatasi pengambilan mengantisipasi kerugian akibat banyaknya yang membusuk dan tidak layak jual.

Sementara, harga bawang merah di sejumlah pasar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara melonjak lagi hingga mencapai Rp45.000 per Kg akibat musim hujan.

“Kenaikan harga bawang merah di Kabupaten Nunukan disebabkan berkurangnya pasokan dari Sulsel yang terus mengalami musim hujan,” kata Sahabuddin, agen bawang merah dan bawang putih di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan.

“Harga (bawang merah) naik lagi karena kurangnya pasokan dari Sulawesi (Selatan) yang menjadi sumber utama bawang merah ke Nunukan.”

Dia menyebutkan, sejak sepekan ini harga terus melonjak dari Rp35.000 per kilo gram menjadi Rp40.000 per kilo gram dalam keadaan bersih yang diberikan kepada pedagang eceran.

Sementara pedagang eceran bernama Subaedah di Pasar Inhutani membenarkan lonjakan harga bawang merah akhir-akhir ini karena ketersediaan yang terbatas. Sebelumnya harga eceran pada kisaran Rp40.000 per kilo gram namun saat ini naik menjadi Rp45.000 per kilo gram itupun jumlahnya terbatas.

Adapun bawang merah yang beredar di daerah itu berasal dari sejumlah kabupaten di Sulsel ditambah asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Subaedah memprediksi apabila pasokan dari Sulsel terus menurun tidak tertutup kemungkinan harga akan terus melonjak akibat tinggi permintaan masyarakat setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu