Petugas mengisi BBM jenis Pertalite ke tangki motor di salah satu SPBU di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/10). Pertamina manargetkan sekitar 2.000 SPBU di Indonesia menjual produk Pertalite hingga akhir 2015. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pd/15

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai pemerintah tak kompeten menangani tata kelola Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, harga minyak dunia sudah mengalami penurunan namun harga jual di Indonesia belum berubah.

Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga belum mengoreksi target produksi siap jual atau lifting, kendati harga minyak mengalami penurunan.

“Inilah tata pengelolaan BBM yang ada di negeri kita bahwa memang yang mempunyai kompetensi untuk mengatur minyak ya kompetensinya bisa dilihat seperti ini. Orang minyak turun kok kita tetap jual minyak mahal,” ujar Agus di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/2).

Menurut Politikus Partai Demokrat ini, dengan kondisi demikian artinya rakyat yang memberi subsidi kepada pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan.

“Dalam tanda kutip Pemerintah cari untung untuk jualan minyak. Ini kan nggak betul. Ini kebijakan yang kurang tepat. Ini harus diperbarui tata kelola dan memang ini tergantung yang melaksanakan tata kelola,” tuturnya.

Agus pun mempertanyakan kapabilitas tata kelola minyak oleh pemerintah. Seharusnya pemerintah tidak boleh mengambil keuntungan dari penurunan harga minyak dengan tetap menjual minyak yang mahal.

“Kok seperti ini. Harusnya bisa beri kemakmuran untuk rakyat Indonesia, tidak harus ambil keuntungan dari turunnya harga minyak,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: