Jakarta, Aktual.com — Momen menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri tahun ini waktunya tidak akan jauh berbeda dengan periode masuk sekolah, sehingga secara otomatis akan melonjakkan harga bahan pangan di luar yang diatur pemerintah.

Kondisi tersebut akan mengakibatkan laju inflasi begitu tinggi. Apalagi saat ini, beberapa komoditas di daerah inflasinya di atas 2 persen.

“Hingga akhir Mei, perkembangan inflasi cukup terjaga. Kami tentu mengantisipasi kondisi tekanan di bulan puasa dan hari raya lebaran nantinya. Tetapi karena dibarengi masuknya anak sekolah, maka kewaspadaan kami harus lebih tinggi lagi,” tandasGubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (2/6).

Menurut Agus, untuk harga-harga yang diatur oleh pemerintah (Administered Price), juga jangan sampai tidak dikendalikan pemerintah. Karena ini ranahnya pemerintah.

“Sehingga BI hanya mewaspadai harga pangan yang bergejolak itu (volatile food),” tegas dia.

Menurut Agus, pihak BI sudah berkoordinasi dengan pemerintah, dan bahkan mengajak para pemerintah daerah (pemda) untuk mengendalikan harga pangan yang bergejolak.

Apalagi, kata dia, Indonesia ini luas jadi aspek ketersedian barang pangan tidak hanya dalam jumlah cukup, tapi juga harus tersebar di daerah pelosok. “Karena kita masih mengamati, kadang inflasi bisa di atas 2 digit untuk komoditi tertentu yang ada di daerah tertentu,” ujar Agus.

Untuk itu, tantangan pemerintah dan regulator terkait, bagaimana aspek pangan itu dapat tersedia dalam jumlah cukup, juga distribusi dilakukan dengan baik, dan harga juga terjangkau. “Ini yang perlu diantisipasi,” katanya.

Agus kembali menegaskan, terlebih di semester II-2016 nanti, ada potensi risiko La Nina, yaitu periode basah yang bisa membuat tanaman pangan seperti holtikultura gagal panen dan mengakibatkan tekanan harga.

“Kondisi tersebut tentu akan mengakibatkan inflasi lebih besar. Tapi secara umum, kita masih dengan target pemerintah yaitu inflasi di akhir tahun 2016 ada di level 4 +/-1 persen,” pungkas Agus Marto.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan