Pembeli berbelanja daging sapi di Pasar Tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (23/5). Menjelang tradisi meugang atau hari memotong ternak Ramadan di Aceh, harga daging sapi di daerah itu mulai naik dari Rp120.000 per kg menjadi Rp130.000 per kg. ANTARA FOTO/Ampelsa/16

Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih bertahan hingga Rp120 ribu per kilogram.

“Harga daging sapi masih tinggi. Sejak beberapa pekan terakhir sampai sekarang, harganya masih Rp120 ribu per kilogram,” kata pedagang daging sapi Pasar Baru Karawang, Endang di Karawang, Jumat (17/6).

Sebelum mengalami kenaikan, harga daging sapi di pasaran hanya mencapai Rp80 ribu per kilogram. Tetapi kini harganya sudah mencapai Rp120 ribu per kilogram.

Ia mengakui pemerintah telah melakukan upaya penurunan harga daging sapi. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar daging sapi yang dijual dengan harga normal, Rp80 ribu per kilogram.

Tetapi ternyata, meski telah digelar operasi pasar, harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional sekitar Karawang masih tinggi atau mencapai Rp120 ribu per kilogram.

“Kalau keinginan kita sebagai pedagang daging, sebenarnya ingin harganya turun,” kata dia.

Ditanya seputar operasi pasar daging yang digelar pemerintah, dengan menjual daging impor seharga Rp80 ribu, itu kurang diminati masyarakat.

Menurut dia, fenomena daging impor yang dikenal dengan daging beku itu kurang disukai oleh konsumen, meski harganya Rp80 ribu per kilogram.

“Walaupun saat ini harga daging sapi tinggi, saya masih bisa menghabiskan 5 ekor sapi lokal sehari. Ini membuktikan daging beku tidak diminati,” kata dia.

Alasan konsumen tidak menyukai daging sapi beku, karena rasa dagingnya berbeda. Selain itu, tingkat kualitas daging pun masih dipertanyakan jika impor.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby