Pekanbaru, Aktual.co —Harga gas elpiji subsidi tiga kilogram di pedagang pengecer di Kota Pekanbaru, Riau, melonjak hingga tembus Rp25.000 per tabung.
Melebihi harga batas toleransi yang ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat seharga Rp15.000 per tabung.
Dewi, pedagang gas eceran mengaku kalau melonjaknya harga gas tiga kilogram lantaran sulitnya mendapat gas.
“Kalau pun ada harganya rata-rata sudah mencapai Rp21.000 per tabung. Sebagai pedangan pengecer kami ambil untung sedikit yang kami jual dengan harga rata-rata Rp25.000 per tabung,” ujarnya, di Pekanbaru, Minggu (2/11).
Diakuinya, kenaikan harga gas tiga kilogram terjadi sejak harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram dinaikan PT Pertamina pada 10 September lalu jadi Rp7.569 per kilogram. 
Akibatnya, para pengguna gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram di Pekanbaru beralih menggunakan gas elpiji subsidi atau gas elpiji tiga kilogram.
“Kalau sekarang, untuk mendapatkan gas elpiji subsidi sangat sulit dilakukan pada setiap pangkalan resmi. Berbeda dengan kondisi sewaktu elpiji 12 kilogram belum dinaikan dan bahkan pangkalan sampai datang kemari mengecer elpiji subsidi,” katanya.
Pengakuan Dewi dibenarkan Upik (39). Pedagang pengecer gas elpiji subsidi 3 kilogram di Jalan Dahlia, Kelurahan Delima, Tampan itu juga mengaku kesulitan mendapat gas tiga kilogram di pangkalan resmi mitra PT Pertamina.
“Kini saya hanya mendapatkan tabung elpiji 3 kilogram sangat terbatas seperti kemarin lima tabung dan masing-masing dijual ke warga Rp25.000 per tabung. Sudah sepekan terakhir ini, elpiji 3 kilogram mulai jarang tersedia di pangkalan terutama di Jalan Delima dan Jalan Nangka,” katanya.
Namun PT Pertamina (Persero) Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar membantah terjadinya migrasi antar pengguna gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram menjadi elpiji subsidi tiga kilogram karena pihaknya membatasi peredaran tabung gas berwarna hijau di pasaran.
“Untuk migrasi, sangat sulit karena tidak ada tabung yang beredar. Kita juga telah ingatkan ke agen dan pangkalan resmi di Riau, agar mereka tidak boleh menjual tabung kerja pada masyarakat atau pengguna elpiji 12 kilogram,” ujar Kepala Pertamina Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar, Ardyan Adhitia.
Data PT Pertamina (Persero) Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar, pemakaian elpiji subsidi di Provinsi Riau telah dibatasi menjadi 3 juta tabung per bulan atau 100 ribu tabung per hari dan elpiji nonsubsidi menjadi 210.000 tabung per bulan atau sekitar 7.000 tabung per hari.

Artikel ini ditulis oleh: