DPP PKB melaksanakan pemotongan hewan kurban pada peringatan Idul Adha, pembagian hewan kurban ditujukan untuk warga masarakat yang berhak.

Jakarta, Aktual.com – Harga hewan kurban di sejumlah pasar hewan Kabupaten Blitar, Jawa Timur merangkak naik mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, mendekati perayaan Hari Raya Idul Adha 2017.

“Ini harga sudah mulai naik. Untuk sapi, misalnya, per ekor kenaikannya mulai Rp500 ribu hingga Rp1 juta, tergantung besarnya sapi,” kata Jianto, salah seorang penjual sapi di Blitar, Senin (21/8).

Ia mengatakan, biasanya berjualan di Pasar Hewan Wlingi, Kabupaten Blitar. Selain harga yang naik mendekati Hari Raya Idul Adha 2017, permintaan hewan juga semakin meningkat selama satu pekan terakhir. Para pembeli juga bisa menyesauikan harga yang diinginkan untuk ternak sapi yang dibeli.

Untuk sapi yang layak dikurbankan, berusia minimal dua tahun dan telah masuk tahun ke-3. Harganya saat ini mulai Rp18 juta per ekor hingga di atas Rp20 juta. Kondisi tersebut juga disesuaikan dengan berat badan sapi, sehingga jika lebih besar, harganya juga nisbi lebih mahal.

Jianto juga mengaku, permintaan sapi juga mulai banyak. Dalam sehari, setidaknya bisa menjual tiga ekor sapi dengan berbagai jenis dan berat. Para pembeli mayoritas warga Kabupaten Blitar, yang rencananya akan disemebelih saat Hari Raya Idul Adha 2017.

“Sehari tidak tentu, kadang bisa menjual tiga kadang empat dengan berbagai harga, tergantung permintaan calon pembeli,” tuturnya.

Selain sapi, harga kambing juga mulai merangkak naik. Saat ini, harga kambing sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor, tergantung besar atau kecilnya kambing. Harga tersebut juga naik sampai ratusan ribu rupiah per ekor. Padahal, sebelumnya harga di bawah Rp2 juta.

Sesuai dengan syarat sah hewan kurban, untuk kambing minimal sudah satu tahun dan memasuki tahun kedua diperbolehkan untuk hewan kurban. Selain itu, untuk domba atau biri-biri berumur satu tahun, atau minimal berumur enam bulan bagi yang sulit mendapatkan domba yang berumur satu tahun.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka