Semarang, Aktual.com – Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengaku sering memberi saran kepada Presiden Joko Widodo soal kompleksitas dan kesenjangan sosial rakyat Indonesia.

Saran yang diberikan itu, ujar dia, terutama di sektor keterbelakangan perekonomian nasional dibandingkan negara lain.

“Sudah saya sampaikan. Coba tadi ambil kutipan saya ngomong saja. Pokoknya masalah Indonesia harus tuntas,” kata HT usai melantik pengurus partai Perindo Dapil X Jateng di Dafam Hotel Pekalongan, Selasa (10/11).

Dia menegaskan, kompleksitas bangsa terkait rasa keadilan bagi masyarakat ekonomi rendah belum sepenuhhnya berjalan. Kesenjangan sosial itu menimbulkan garis pembatas antara masyarakat ekonomi ke atas dan ekonomi ke bawah.

“Yang kaya terus semakin bertambah kaya, dan miskin semakin justru terpuruk. Kondisi ini jelas tidak problem yang harus diselesaikan partai Perindo ke depan,” ujar dia.

Dihadapan ratusan kader Partai Perindo di Dapil X Jateng (kabupaten Batang, Pemalang, Pekalongan dan Kota Pekalongan), Bos MNC Group itu menambahkan lulusan perguruan tinggi Indonesia baru mencapai 9 persen.

“Jumlah lulusan PT jauh dibandingkan dengan Korea Selatan mencapai 84 persen. Rata-rata lulusan pendidikan masyarakat Indonesia masih rendah dan tertinggal dengan negara lain,” ujar dia.

Dia pun mengkritik pemerintah yang bergabung dalam blok kerjasama perdagangan Asia Pasifik (TPP). Menurutnya, persaingan ekonomi tersebut akan melumpuhkan ekonomi bawah. Kerjasama itu akan lebih tepat bagi masyarakat ekonomi kuat.

Saat ini, masyarakat ekomoni rendah akan jauh lebih siap menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bukan sebaliknya, pemerintah ikut kerjasama perdagangan Asia Pasifik.

“Saya tidak setuju, jika pemerintah bekerjasama dengan negara Asia Pasifik. Partai Perindo akan setuju dengan MEA pada 1 Januari 2016 mendatang. Itu khusus bagi ekonomi yang kuat,” kata dia.

Kondisi demikian, Hary dengan partai yang barunya baru seumur setahun akan membangkitkan kondisi perekonomian nasional yang belakangan ini memburuk.

Hadir juga dalam acara pelantikan 52 DPC dari empat wilayah Dapil X Jateng, yakni Sekertaris Jenderal Ahmad Rofik dan Ketuab DPW Jateng Siswadi Selodipoero.

“Semua elemen bangsa, termasuk pemuda, harus memberikan kontribusi dan fokus pada perbaikan ekonomi masyarakat ekonomi lemah. Hanya dengan itu maka kesejahteraan bisa diwujudkan dan Indonesia menjadi negara yang maju,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu