Jakarta, Aktual.co —Ketika Anda ingin bertindak, berbuat atau melakukan sesuatu, mana yang lebih dahulu bekerja: otak atau hati (rasa)? Letak hati atau rasa itu ada di jantung kita.
Banyak orang, bahkan ilmuwan menyatakan, otak lah yang merintahkan. Otak yang menjadi panglima sehingga semua indera, termasuk hati atau rasa mengikutinya.
Sebuah penelitian yang dilakukan HartMath Institute di California membuktikan bahwa besar kemungkinan teori itu salah. Hati atau rasa lah panglimanya. Otak dan indera kemudian mengikuti perintah hati.
Salah satu simpulan penting dari riset institusi tersebut adalah bahwa hati kita ternyata mempunyai kemampuan intelijen. Hati juga menjadi pusat generator energi elektromagnetik buat tubuh kita.
Riset itu menemukan beberapa data statistik penting soal hati kita:
1. Daya elektrik hati ternyata 60 kali lebih besar amplitudonya dibanding dengan yang dihasilkan otak kita ketika beraktivitas.
2. Daya magnetik yang dihasilkan hati kita ternyata 5000 kali lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh otak kita.
3. Energi elektromagnetik yang dihasilkan hati kita ternyata bukan hanya mempengaruhi seluruh sel-sel yang ada di seluruh tubuh (dan otak) kita tapi bisa mempengaruhi yang ada di luar tubuh kita.
4. Hati kita, ternyata mampu menangkap ‘getaran’ elektromagnetik materi lain lebih dari 10 meter dari posisi kita. Bahkan, dalam kasus tertentu, hati bisa menangkap getaran itu lebih dari 10 meter, puluhan meter atau lebih panjang lagi.
5. Gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh hati kita ternyata mampu mempengaruhi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh otak orang lain. Dan otak dan hati akan terjadi sinkronisasi jika dua orang atau lebih sedang melakukan komunikasi atau interaksi.
Riset penting ini menjadi pondasi penting buat riset berikutnya untuk membuktikan bahwa hati sebenarnya adalah tempat paling penting di tubuh kita.
Tak salah kalau Rosululloh Muhammad SAW sudah mengingatkan kita: bahwa ada segumpal “daging” dalam tubuh kita. Jika rusak daging itu, maka rusak lah kita. Daging itu adalah hati.
Artikel ini ditulis oleh: