Jakarta, Aktual.com – Pada zaman Nabi Musa As ada seorang pemuda yang fasik yang tidak ada seorang pun di daerahnya yang mampu menghentikan tingkah lakunya.

Hingga akhirnya mereka memohon kepada Allah Swt dengan bertadhorru’. Kemudian Allah Swt pun memberikan wahyu kepada Nabi Musa As untuk mengeluarkan pemuda tersebut dari daerahnya.

Allah Swt pun berkata kepada Nabi Musa As, ”Hai Musa, di Bani Israil ada seorang pemuda yang fasiq. Maka keluarkanlah dia dari negerinya agar penduduknya tidak terkena api (azab).

Nabi Musa As pun akhirnya mengikuti apa yang telah diperintah oleh Allah Swt dengan mengeluarkan pemuda tersebut ke sebuah desa dari beberapa desa.

Kemudian Allah Swt pun kembali memerintahkan Nabi Musa As untuk mengeluarkan pemuda tersebut dari desa menuju sebuah hutan, dan kemudian menuju ke sebuah tempat terpencil yang disana tidak ada kehidupan, baik burung ataupun binatang buas.

Kemudian di tempat itu pemuda tersebut jatuh sakit dan tidak ada yang menolongnya. Hingga pemuda itu pun jatuh tersungkur diatas tanah berdebu. Dalam sakitnya pemuda itu berkata “Tuhan, jikalah orang tuaku ada disamping kepalaku maka dia akan mengasihiku dan menangisi atas kehinaanku, dan jika kematian menghampiriku, mereka akan menolongku, memandikan dan mengkafaniku”.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid