Jakarta, Aktual.co — Kematian itu bersifat pasti, dan berlaku pada seluruh umat manusia. Tetapi hanya satu yang tidak kita ketahui, yaitu waktu kapan datangnya kematian tersebut dan dengan cara apa kita meninggal.
Hanya Allah SWT yang tahu kapan waktu terakhir kita hidup di dunia. Sehingga, menjadi rahasia Allah-lah kematian itu. Mengapa Allah SWT merahasiakan kematian?
Jadi manusia cerdas
Manusia yang cerdas adalah manusia yang tahu bahwa kehidupan akhirat adalah kekal abadi dan pilihan surga adalah pilihan yang terbaik. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah yang merendahkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sementara orang bodoh adalah orang yang mengikuti diri pada hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan kosong.”
Manusia tidak cinta dunia
Dunia ini hanya sebagai persinggahan sementara kehidupan abadi adalah di alam akhirat. Cinta dunia menyebabkan manusia menjadi lupa kehidupan abadinya di akhirat. Dengan mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, bagaimana sebuah bangsa dihancurkan oleh azab Allah SWT. Sebab karena cinta dunia yang berlebihan dan melupakan akhiratnya. Rasullullah SAW bersabda, “Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir dan akhirat adalah surga bagi orang mukmin dan penjara bagi orang kafir.”
Beramal ikhlas
Perbuatan baik selayaknya untuk segera dilakukan, jika ditunda maka ditakutkan akan menjadi fitnah dan tidak jadi dilakukan. Seperti sedekah, ketika sedang ada rezeki sebaiknya segerakan untuk menyedekahkan sebagian rezeki kita dan jika ditunda malah tidak jadi karena digunakan untuk kebutuhan lainnya. Dengan mengingat kematian yang bisa datang kapan saja manusia menjadi lebih ringan dan bersemangat untuk beramal.
Cegah berbuat maksiat
Dengan mengingat kematian manusia akan lebih berkonsentrasi pada kehidupan akhirat, apalagi kematian yang tidak tentu kapan dan dimana. Orang mukmin pasti takut jika kematian menjemputnya pada saat sedang bermaksiat, dengan begitu manusia akan menghindari perbuatan maksiat demi mendapatkan khusnul khotimah.
(Sumber: Islam Pos)
Artikel ini ditulis oleh: