Jakarta, Aktual.com — Suatu hari ada seorang sufi bernama Ibrahim bin Adham didatangi oleh seorang yang sudah lama hidup dalam kemaksiatan, sering mencuri juga menipu, dan tidak pernah bosan berzina.

Orang ini mengadu kepada Ibrahim bin Adham “Wahai tuan guru, aku adalah pendosa yang rasanya tidak mungkin bisa keluar dari lubang maksiat. Tapi tolong ajari aku seandainya ada cara untuk menghentikan semua perbuatan ini” kemudian sang sufi berkata “peganglah lima hal ini, niscaya kamu akan terjauhkan dari segala perbuatan dosa dan maksiat”

Pertama, “Usahakanlah agar Allah SWT jangan sampai melihat perbuatanmu itu.” Orang itu terkejut “Bagaimana mungkin, bukankah Allah SWT selalu melihat apa saja yang kita perbuat, bahkan di dalam lubang semut sekalipun?”

Wahai anak muda, jikalau yang melihat perbuatanmu itu adalah tetanggamu atau kawan dekatmu, apakah kamu akan meneruskan perbuatanmu? Lalu mengapa terhadap Allah SWT kamu tidak malu. Mendengar hal itu anak muda tersebut menunduk.

Kemudian dia berkata “Katakanlah yang kedua, wahai sufi” sufi itu pun menjawab “jika kamu masih berbuat maksiat, jangan pernah kamu makan rezeki Allah SWT” pendosa itu kembali terkejut “Bagaimana mungkin sufi, bukankah semua rezeki berasal dari Allah SWT bahkan air liur sekalipun”

Sufi itu pun menjawab “Wahai anak muda, masih pantaskah kita makan rezeki Allah SWT jika masih melanggar perintah-Nya?”

Sekali-kali tidak! Lalu apa yang ketiga, wahai sufi.”Ketiga kalau kamu masih berbuat maksiat, janganlah tinggal di Bumi Allah SWT lagi” pemuda itu kembali terkejut “bagaimana mungkin sufi, bahkan Planet beserta Alam Semesta ini milik-Nya” sufi itu menjawab “kalau kamu bertamu ke rumah seseorang, numpang makan darinya, akankah kamu cukup tebal muka untuk melecehkan aturan-aturan tuan rumah itu sementara dia melihat apa yang kamu lakukan?”

Sembari meneteskan air mata pemuda itu berkata “katakanlah yang keempat wahai Sufi” sufi itu menjawab “keempat, jika kamu masih berbuat maksiat dan suatu saat malaikat maut datang untuk mencabut nyawamu sebelum kamu bertobat,tolaklah ia dan jangan mau nyawamu diambil.”

Pemuda itu menjawab “Bagaimana mungkin, bukankah tak seorang pun dapat menolak datangnya Malaikat maut” sufi kembali menjawab “kalau kamu sudah tahu, mengapa masih berbuat maksiat? Air mata menetes semakin deras, sembari berkata “lalu apa yang terakhir sufi?”

Sufi itu menjawab “jika kamu masih melakukan maksiat dan tiba-tiba malaikat maut mencabut nyawamu saat kamu sedang melakukan dosa maka janganlah mau kalau nanti malaikat Malik akan memasukkanmu ke dalam Neraka. Mintalah hidup sekali lagi agar bisa bertobat” pemuda itu menjawab “Bagaimana mungkin seseorang bisa meminta hidup lagi?”

Sufi pun kembali menjawab “oleh karena hidup Cuma sekali dan kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita, masihkah kita menyia-nyiakan hidup ini dengan berbuat maksiat?”

Pemuda itu pun pucat, sembari berkata “cukup sufi,aku tidak kuat lagi mendengarnya”. Kemudian dia beranjak pergi meninggalkan sang Sufi dan sejak saat itu orang-orang mengenalnya dengan orang yang ahli ibadah. (Laporan Reporter Aktual.com: M Fikry Hizbullah)

Artikel ini ditulis oleh: