Kabupaten Aceh Utara
Banjir melanda Kabupaten Aceh Utara dengan ketinggian banjir berkisar setengah hingga satu meter. (Dok/Ant)

Gorontalo, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan intensitas curah hujan yang tinggi masih mempengaruhi jalannya penanganan banjir di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

“Intensitas curah hujan di Pohuwato ini sering terjadi setiap sore. Itu selalu hujan mengguyur di empat kecamatan di 11 desa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pohuwato Burhan I. Mopute dalam Teropong Bencana BNPB yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (8/2).

Burhan menuturkan sejak tanggal 29 Januari hingga 7 Februari 2023, intensitas hujan di sekitar wilayah terdampak bencana masih tinggi. Penanganan banjir jadi sulit dilakukan, karena hujan lebih sering turun ketika sore hari.

Meski hari ini hujan tidak turun, Burhan membenarkan ada tanggul dan sejumlah fasilitas publik yang rusak meski tidak disebutkan apa saja jenisnya. Meski demikian, BPDB segera menindaklanjutinya dengan berkoordinasi langsung pada Dinas PU dan Balai Sungai.

Pihaknya segera melaporkan adanya kerusakan akibat banjir, sehingga peninjauan tanggul dapat dilakukan secepat mungkin. Selama peninjauan ditemukan drainase di sekitar tanggul mengalami kerusakan.

“Ini menjadi laporan kami pada pihak Dinas PU dan Balai Sungai untuk ditindak lanjuti sebagaimana yang kita laporkan,” katanya.

Burhan melanjutkan curah hujan yang tinggi, tidak menyurutkan semangat BPDB bersama Satgas yang menangani banjir Pohuwato untuk tetap menyalurkan bantuan logistik kepada tiap KK yang terdampak.

Sejauh ini disebutkan bila bantuan yang telah diberikan pada korban terdampak berupa mi instan, beras, air mineral kemasan dan makanan instan dalam bentuk kaleng.

Dalam kesempatan itu, Burhan mengapresiasi masyarakat yang bersedia bahu membahu membereskan dampak banjir di wilayahnya masing-masing dan saling memberikan tempat bagi para korban yang menjadi saudara untuk mengungsi.

Namun dirinya tetap mengimbau bagi seluruh warga yang terdampak banjir, untuk tetap menjaga lingkungan sekitar dan tidak berbuat hal-hal yang memperparah atau merugikan orang lain dan lekas melapor apabila menemukan sebuah kejanggalan atau masalah di lapangan.

“Harap juga secepatnya untuk memberi informasi pada BPDB dan Satgas Kabupaten/Kota. Penanganannya sampai saat ini memang seperti itu,” ujarnya.

Sebagai informasi sejak Minggu (29/1), hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Pohuwato, sehingga menyebabkan air Sungai Dengilo meluap dan menggenangi rumah penduduk dan membuat Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Paguat terdampak.

Meski banyak rumah terendam, tidak ada korban yang mengungsi. Hingga kini pun, pemerintah daerah bersama warga masih melakukan pembersihan material pasca banjir tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu