Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Partai Politik Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menyatakan pemilihan ketua umum Golkar dalam pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) harus demokratis.
“Harus demokrastis. Demokratis artinya demo kratis, suara daripada rakyat,” kata ARB usai pembukaan rapat konsultasi dengan seluruh DPD Golkar tingkat provinsi dan kota/kabupaten di Kota Bandung, Jabar, Sabtu (1/11).
Ia menjelaskan, demokratis merupakan pilihan rakyat yaitu rakyat yang memilih pemimpinnya.
“Rakyat itu pemilih, kalau pemilih maunya si A ya harus A itu demokratis,” katanya.
Pernyataan ARB tentang demokratis itu menanggapi hasil pertemuan tujuh bakal calon yang menyepakati kesepahaman diantaranya harapan pelaksanaan Munas Golkar dapat berlangsung secara demokratis.
Tujuh bakal calon tersebut yakni Priyo Budi Santoso, HR Agung Laksono, MS Hidayat, Airlangga Hartanto, Agus Gumiwang K, Hajriyanto Tohari, dan Zainudin Amali.
Hasil pertemuan tersebut menyepakati lima poin yakni pertama mendesak kepada DPP Partai Golkar untuk segera menetapkan melalui pleno atau Rapimnas tentang waktu dan tempat penyelenggaraan Munas IX, selambat-lambatnya November 2014.
Kedua mengharapkan munas IX Partai Golkar hendaknya dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan januari 2015. Ketiga agar seluruh tahapan pelaksanaan munas IX mulai dari persiapan sampai penyelenggaraan harus berlangsung secara demokratis, berlaku adil terhadap seluruh kandidat, tidak ada intimidasi seperti pemecatan.
Selanjutnya keempat yakni penyelenggaraan Munas Partai Golkar harus mendapat jaminan dari DPP Golkar dan seluruh kandidat ketua umum untuk menjunjung tinggi sportifitas kontestasi demi menghindari perpecahan partai dan menjaga keutuhan serta soliditas Golkar.
Kemudian kelima Munas IX harus melahirkan kepemimpinan yang mengutamakan semangat rekonsiliasi, persatuan dan kesatuan partai, kesinambungan, dan kejayaan Partai Golkar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: