Jakarta, Aktual.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah di tengah surplus neraca perdagangan Indonesia  Februari 2023.

IHSG ditutup melemah 13,67 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.628,1. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,19 poin atau 0,35 persen ke posisi 914,1.

“Surplus neraca perdagangan akan memberikan katalis positif, namun demikian pasar tampaknya cenderung wait and see seiring penantian arah kebijakan Bank Indonesia (BI) sehubungan dengan suku bunga acuannya yang akan rilis pada Kamis (15/3) esok, yang akan memberikan petunjuk akan stabilitas moneter dalam negeri,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta, Rabu (16/3).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia Februari 2023 kembali mencatatkan surplus sebesar 5,48 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau meningkat dari sebelumnya sebesar 3,87 miliar dolar AS pada Januari 2023.

Dari mancanegara, inflasi AS melandai tentunya ini akan memberikan gambaran The Fed mungkin tidak menggunakan tools kebijakan moneter yang ketat dan data ekonomi China dimana industrial production dan retail sales masing masing mengalami kenaikan sebesar 2,4 persen dan 3,5 persen

Selain itu, kebijakan pencabutan zero COVID-19 oleh pemerintah China mendorong aktivitas kembali membaik, sehingga mendukung pemulihan industrial dan konsumsi.

People’s Bank of China (PBOC) menyuntikkan total 481 milyar yuan melalui fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) selama satu tahun kepada beberapa institusi keuangan dan mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah pada 2,75 persen untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi China.

Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan sebelas Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat di mana sektor transportasi dan logistik paling tinggi sebesar 1,02 persen, diikuti sektor properti yang naik 0,33 persen.

Sedangkan, sembilan sektor melemah di mana sektor barang baku paling dalam sebesar 0,96 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang turun masing-masing 0,95 persen dan 0,92 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CUAN, TRIN, IRSX, MYTX dan HILL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DEWI, INTP, BSML, TOOL, dan LPKR.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.189.985 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,35 miliar lembar saham senilai Rp12,67 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 320 saham menurun, dan 195 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 7,50 poin atau 0,03 persen ke 27.229,5, indeks Hang Seng menguat 291,90 poin atau 1,52 persen ke 19.539,8, indeks Shanghai menguat 18,00 poin atau 0,55 persen ke 3.263,3 dan indeks Strait Times menguat 41,92 poin atau 1,34 persen ke 3.171,6.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra