Ikan Haruan
Ikan Haruan

Jakarta, Aktual.com — Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendatangkan ikan haruan (gabus) dari provinsi tetangga Kalimantan Timur, untuk memenuhi kebutuhan warga setempat terhadap jenis ikan tersebut.

“Keberadaan ikan haruan di daerah kita saat ini sangat sulit dicari, bahkan dari Kalimantan Tengah juga kurang, hingga harus didatangkan dari Kaltim,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perekonomian Kota Banjarmasin Esya Zain, Sabtu (5/3).

Karena jauh didatangkannya, ungkap dia, maka harga ikan haruan cukup tinggi di pasaran, yakni, mencapai Rp70 ribu per kilogramnya.

“Termasuk ikan mahal saat ini, mengimbangi harga ikan kakap,” ucapnya.

Kegemaran warga daerah ini akan menu ikan yang hanya hidup di sungai rawa itu membuat populasinya terus berkurang, karena langka, maka harganya mahal.

“Memang saat ini bukan musimnya di daerah kita ikan haruan ini, maka mahal,” katanya.

Bahkan untuk mengurangi kegunaan ikan haruan yang mahal ini, sejumlah rumah makan harus mengalih menunya ke ikan toman.

“Memang ikan toman mirip-mirip haruan, tapi lebih enak haruan,” bebernya.

Dia menyatakan apresiasinya terhadap langkah Dinas Pertanian dan Perikanan yang mulai memprogramkan produksi ikan gabus atau haruan ini bersama para petani.

“Apalagi targetnya hingga puluhan ton pertahin, ini luar biasa, dan perlu mendapat dukungan,” paparnya.

Sebagaimana yang diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi, bahwa program pemeliharaan ikan haruan dilakukan petani di bawah pembinaan instansinya telah berhasil panen.

“Bahkan targetnya tahun ini bisa mencapai 30 ton, hingga bantuan dana dari Pemkot untuk pembudidayaan ini dianggarkan Rp1 miliar,” bebernya.

Menurut dia, ikan haruan tidak hanya enak dimakan, tapi juga memiliki khasiat, karena mengandung albumen.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka