Jakarta, Aktual.co —Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) merespon rencana Kementerian Perdagangan untuk membangun lima ribu pasar tradisional dalam lima tahun ke depan.
Meski menyetujui, namun Ketua Ikappi Abdullah Mansuri mengaku ragu rencana itu bisa terealisasi, mengingat APBN yang terbatas.
“Misalkan mereka dalam lima tahun membangun lima ribu pasar berarti dalam satu tahun harus membangun seribu pasar. Jika satu pasar memakan biaya sebesar Rp 10 miliar maka untuk seribu pasar akan memakan biaya Rp 10 triliun. Itu perlu dipertimbangkan juga,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (29/10).
Karenanya, ketimbang gembar-gembor berencana membangun lima ribu pasar baru yang malah terkesan mubazir, Mansuri berpendapat lebih baik Kemendag merevitalisasi saja pasar-pasar tradisional yang sudah tidak layak kondisinya. 
Selain itu, Mansuri pun berpendapat pembangunan ribuan pasar baru harusnya bukan hanya di pembangunan fisik saja.
Tapi hendaknya juga mengutamakan pembangunan mental sumber daya manusianya, baik pedagang pasar ataupun pengelola pasar.
“Karena selama ini belum mendapat sentuhan dari pemerintah. Sebelum melakukan pembangunan fisik hendaknya utamakan pembangunan pengelolaan pasar,” ujarnya.
Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan bahwa pihaknya akan mengkaji rencana pembangunan lima ribu pasar tradisional yang merupakan salah satu janji Jokowi saat kampanye pemilihan presiden.
Ia mengatakan, kajian tidak hanya mengenai pembangunan fisik pasar, tetapi juga mengenai pengelolaan dan sistem logistik barang di pasar tradisional. Pihaknya juga akan mengevaluasi keberadaan dan peran pasar tradisional selama ini.

Artikel ini ditulis oleh: