Juataan umat muslim memenuhi lapangan Monumen Nasional saat melakukan aksi bela islam III di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016). Jutaan pendemo berbondong-bondong berjalan menuju lapangan silang Monas untuk melakukan doa dan salat Jumat bersama dengan mengusung tema "Tangkap Ahok Si Penista Al Quran. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Aksi bela Islam jilid III, yang digelar di Monumen Nasional Jakarta menyimpan kenangan indah tersendiri. Jutaan umat muslim bersatu padu saling memberikan pelayanan. Salah satunya dengan memberikan pelayanan charger gratis dan layangan telepon darurat bagi peserta aksi.

Inisiator tim colokan aksi bela Islam jilid III Verdi Hartanto mengaku tergerak menyediakan layanan ini bearawal dari pengalaman aksi bela Islam jilid II, yang berlangsung pada 4 November lalu.

“Pengalaman pribadi mas, waktu aksi lalu, kita butuh casan, hape lowbate,” ujar warga Jakarta Barat ini saat ditemui di Monas, Jumat (2/12).

Dia menyebut inisiatif timnya mendapat sambutan baik masyarakat juga penjual elektronik. “Kami membelinya di Pasar Senen, ditanyai untuk demo, kami dapat setengah harga. Di waktu mau bayar ada bapak-bapak pakai sepeda mau bayarin. Jadi gratis.”

Dengan adanya fasilitas ini, Verdi berharap massa aksi dapat menggunakannya dengan baik terutama telepon darurat bagi yang tersesat. “Silahkan, colokan hanya di sini saja, di tempat lain tidak ada.”

Di tempat yang sama, salah seorang peserta aksi demontrasi Achmad Prayogi 24 tahun merasa terbantu dengan inisiatif Verdi ini. “Bagus, inisiatif masyarakat yang ingin berislam dan bukan untuk kepentingan.”

Dengan fakta ini, kata Achmad, telah membuktikan tuduhan bahwa peserta aksi bergerak karena mendapatkan bayaran tidak beralasan.

Laporan: Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu