Semarang, Aktual.co — Aditya Gunansar, seorang mahasiswa Universitas Semarang (USM) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pecinta alam dari Stikes Ngudi Waluyo Semarang di Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah pada 8 Juni 2014. Ayah Aditya, Gunansar, menyatakan anaknya tersebut meninggal dalam kondisi yang tidak wajar.
“Waktu berangkat anak saya sehat. Meninggalnya karena tidak wajar. Karena kaki anak saya juga luka,” kata Gunansar saat dihubungi dari Semarang, Rabu (15/10).
Ia mengatakan, anaknya mengikuti pendakian Gunung Dieng atas undangan pihak Stikes Ngudi Waluyo. Ketika berangkat anaknya dalam kondisi sehat. 
Begitu tahu kabar anaknya meninggal, dirinya kaget. Aditya meninggal dalam kondisi luka. 
“Anak saya diundang mengikuti pendakian gunung Dieng, Wonosobo. Yang mengundang organisasi di Stikes Ngudi Waluyo. Nah, Rektor Stikes udah tandatangan menyetujui adanya kegiatan tersebut,” ujar Gunansar menambahkan.
Malang, Aditya pulang dalam keadaan meninggal dunia. Sebagai ayah, Gunansar menuntut pertanggungjawaban dari Stikes Ngudi Waluyo. “Bilangnya mau bertanggungjawab. Tapi saya tunggu enggak datang, sudah empat bulan lebih terus begini. Saya (sempat) manggil lagi untuk datang habis (prosesi) 7 hari,” terang Gunansar yang lagi-lagi permintaan tersebut tidak dipenuhi.
Menurut Gunansar, pihak Stikes meminta damai dan menyatakan siap memberikan santunan dan asuransi bagi keluarga mendiang Aditya. “Mereka minta foto kopi KTP dan KK saya. Katanya mau ngurus asuransi dan santunan. Tapi, saya tunggu-tunggu tidak datang,” terang Gunansar.
Gunansar sendiri sempat mendatangi kampus Stikes Ngudi Waluyo untuk bertemu rektor. Namun, kata Gunansar, ia justru diputar-putar. “Saya datang ke Stikes ditolak terus, saya mau ketemu siapa? Senin kemarin, Ibu Yuni (Kepala Kelas Stikes) menghubungi, tidak bisa menemui saya,” terang Gunansar.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kampus Stikes Ngudi Waluyo belum dapat dimintai konfirmasi.

Artikel ini ditulis oleh: